Cari Blog Ini

Entri Populer

26 Maret 2009

Modifikasi Scorpio Z, Bisa Donk Ah!

pio-modif1.jpg

Mungkin banyak di antara kita yang ragu apakah Scorpio cukup bagus dimodifikasi. Alasannya bodi motor ini cenderung kaku dan sulit dicarikan komponen modifikasi yang tepat. Tentu saja asumsi ini keliru. Justru karena motor ini memiliki karakter yang spesifik, maka modifikasinya bisa lebih terarah. Model dan basis mesin enduro yang diwarisi dari motor supercross Yamaha, membuatnya sangat pas untuk dipermak supermoto. Tinggal cari swing arm yang sedikit lebih panjang dan sok depan yang lebih tinggi, beres sudah. Jika ingin lebih pas lagi, ban depan belakang dibekali velg 17-17 yang sedikit lebar dan ban balap. A supermoto was born!

Namun bagaimana jika ada yang menginginkan aliran modifikasi yang lain, namun juga tidak wagu? Boleh simak hasil modifikasi saya bersama seorang teman yang kebetulan pemilik motor ini di Jakarta.

Motor ini boleh disebut mengusung tema streetfighter minimalis. Karena itu beberapa aspek utama seperti bodi dan lampu tetap dipertahankan. Cukup mengganti komponen kaki-kaki yang sedikit lebih besar, namun tetap dipilih yang mendekati dimensi dan model asli Scorpio. Wajar saja, pemiliknya dulu doyan speed-touring dengan motor lamanya, Thunder 250 yang dikenal garang dalam perjalanan panjang. Namun menurutnya, Thunder agak memble di jalur pendek dalam kota. Doi lalu memilih Scorpio Z yang gesit dan bertenaga badak guna melepas hasrat putaran bawah-atas di perjalanan dalam maupun luar kota. Karena itu, modifikasi kaki-kaki harus bisa mempertahankan kemampuan ”berlari” kencang.

Sok Lebar FXR

Untuk memperoleh proporsi sekaligus menjaga bobot, dipilih sejumlah komponen kaki-kaki FXR. Mulai dari sok depan, swing arm, hingga velg dan cakramnya. Sok depan FXR yang paling lebar di kelasnya sehingga memiliki stabilitas yang bisa diandalkan pada saat menikung maupun melakukan pengereman. Lebar segitiga sok ini sama dengan milik Thunder 250 yang bertipe teleskopik maupun RS 125 yang model upsidedown.


Yang membedakan ketiganya hanyalah dimensi as sok. Makin besar tentu saja makin stiff (kaku dan kuat). Dimensi as yang agak kecil juga berarti lebih ringan. Kelebihan lain, sok depan ini memiliki balancer yang lumayan besar di tengah antara roda dan segitiga bawah sehingga getaran mesin 4 tak yang gahar bisa diredam. Sudah jadi pengetahuan umum jika beberapa motor 4 tak ber-cc besar seperti Tiger dan Scorpio diproduksi dengan segitiga kecil. Akibatnya bukan saja kurang manis, tapi juga getaran sok hingga sok ban depan lumayan terasa.

Memilih sok FXR juga berarti mengurangi resiko ejekulasi dini. Lho? Karena sok ini masih terbilang muda dibanding rata-rata limbah sok moge yang usianya 10-20 tahun. Lebih gesit naik-turun dan resiko apkir bisa ditepis. Sparepartnya pun masih tersedia jauh leebih banyak dibanding misalnya jika anda menggunakan sok moge. Sebab anda harus berburu sparepart sok moge bila terjadi kerusakan.

Banana-Unitrack

Memilih swing arm selalu gampang-gampang susah jika anda melakukan modifikasi. Jika anda teledor bisa saja memilih arm tanpa unitrack alias monosok konvensional. Padahal monosok jenis konvensional seperti limbah Hornet 125 atau TZM justru mengurangi stabilitas dan pengendalian motor modifikasi. Pengalaman banyak pemakai monosok konvensional menunjukkan seringnya ban motor kehilangan traksi. Resikonya slip yang membahayakan pengendara maupun pemakai jalan lainnya.


Lalu mengapa memilih arm FXR yang aslinya tidak berunitrack? Simple saja. Pertama, swing arm FXR memiliki model banana yang unik. Tidak begitu melengkung dan panjang, serta pas model dan ukurannya dengan Scorpio. Model setengah pisang (semi-banana model) memiliki lekuk yang pas dengan bodi samping-belakang dan model tangki Scorpio yang cenderung kotak. Ini sama saja dengan kecocokan arm Aprilia RS 125 dengan model tangki dan bodi samping belakang Tiger. Hasilnya akan tampak sebuah garis X dari buntut dan arm menuju tangki dan sok depan motor.

Kedua, panjang arm FXR cuma berselisih +4 cm dari arm asli Scorpio. Jika menggunakan arm Aprilia RS akan molor sekitar 7 cm dan arm mito akan molor 12 cm. Hasilnya ujung ban dan buntut akan sejajar sehingg tak ada lagi kesan buntut ngejar ban. Lagi pula stabilitas akibat sedikit bertambah panjangnya arm akan diperoleh, tanpa perlu mengurangi handling dan kegesitan Scorpio yang selegendaris RX King itu. Namun berhubung arm FXR aslinya masih menganut sok konvensional, maka perlu dibuatkan unitrack. Dalam kasus ini bukan hal sulit karena bisa memanfaatkan unitrack dan sok bawaan asli Scorpio. Tinggal buatkan braket yang pas, maka stabilitas dan kenyamanan bisa diperoleh. Namun hati-hati dalam letak dan pengelasan jika tidak ingin pemasangan braket sia sia dan gampang copot.

Ketiga, arm yang dipilih pemilik motor ini sangat mulus. Apalagi kebetulan sudah dikrom yang lumayan paten. Tampilan manis pun bisa diperoleh. Juga tampak elegan karena serasi dengan komponen-komponen lain yang juga kinclong.

Racy Palang 5

Saat sang pemilik bersikeras memasang velg orie FXR di motor ini, saya tidak lupa bertanya. Bahkan beberapa kali. Apa yakin tidak ingin menggunakan velg GSX 400 atau Aprilia RS 125 yang lebih lebar dan gahar? Rupanya kawan saya ini lebih fanatik dengan merek Jepang yang disandang FXR. Menurutnya velg Enkei bawaan FXR sangat ringan dan kuat. Maklum saja velg ini masih asli made in Jepang.


Keuntungan lain ukuran ring velg berpalang 5 ini adalah 17 inchi depan belakang. Maka nuansa speed bisa diraih dan tentu saja tidak pasaran untuk Scorpio. Apalagi ditambah cakram lebar 290 FXR depan dan 230 belakang yang paten, tinggal tambah Brembo untuk depan dan Nissin moge untuk belakang, langsung ciet!

Untuk menambah kesan gahar, velg depan menggamit Battlax BT 39 90 depan dan BT 45 130 belakang. Tak pelu seken-sekenan, sebab stok di Jakarta cukup banyak untuk merek dan tipe ini. Cukup dengan 900 ribu, maka slogan “no power without control” menjadikan motor ini gahar, kencang, dan sekaligus aman…

Nikmati terus sensasinya bro!!!!

Data Modifikasi:

Fork dan segitiga sok depan: Teleskopik Suzuki FXR 150
Swingarm: Banana Suzuki FXR 150 (dikrom)
Sok belakang/unitrack: Orie Scorpio
Velg depan-belakang: Suzuki FXR 150
Cakram+kaliper rem depan: FXR dan Brembo Aprilia RS 125
Cakram+kaliper rem belakang: FXR dan Nissin (CBR)
Ban depan: Bridgestone Battlax BT 39 90/70/17
Ban Belakang: Bridgestone Battlax BT 45 130/70/17

3 komentar:

  1. Klw blh tw, brp sih rincian harga tiap-tiap unit yang diganti?
    Trus, gmn sih caranya agar braketnya gak sia-sia..

    BalasHapus
  2. untuk harga taon 2010 kira-kira berapa total biayanya????

    BalasHapus
  3. tolong tampilkan bntuk2 modif nya donk,,biar tw gmn tampilannya,,,,trus biaya total modifnya jg...

    BalasHapus