Streetfighter 2: Petarung Jalanan ala Pabrikan

Diam-diam rupanya popularitas streetfighter di kalangan para bikers dunia tak terbantahkan. Terbukti dengan semakin banyaknya bengkel kastem (modifikasi) yang mengkhususkan diri pada aliran ini. Juga pada semakin meningkatnya populasi pengguna motor streetfighter di jalan-jalan berbagai kota besar dunia.

Trend ini kemudian menarik minat pabrikan-pabrikan besar untuk “mencetak” motor yang semenjak awal berwujud dan diberi roh streetfighter. Sebut saja Ducati di Italia yang merupakan kiblat motor sport Eropa harus menyewa Miguel Angel Galluzzi seorang designer kondang yang kemudian melahirkan Ducati Monster pada tahun 1993. Sejak itu motor ini kemudian dikenal sebagai naked sportbike paling laris dan terpopuler di dunia.

Sukses tersebut kemudian diikuti oleh pabrikan lain seperti pabrikan Benelli dengan TNT Caféracer, Aprilia dengan Raptor, Bimota dengan Delirio DB4, and Buell dengan Lightning dan tipe lainnya. Bahkan untuk pasar Amerika, Triumph memproduksi Speed Triple yang sempat digunakan Tom Cruise pada film Mission Imposible. Speed Triple yang basisnya diambil dari sportbike tipe Daytona, kemudian mengungguli penjualan Monster di berbagai negara. Banyak kalangan yang menduga karena performanya, harganya yang lebih murah, dan perawatan yang lebih sederhana, serta ketangguhan mesinnya.

Pabrikan-pabrikan Jepang sendiri mengeluarkan sejumlah varian streetfighter meskipun tidaklah seeksplosif pabrikan Eropa dan Amerika. Suzuki dengan seri Bandit, Yamaha dengan Fazer, dan Honda dengan Hornet.

Meskipun streetfighter produksi pabrikan Italia lebih populer, namun untuk tipe kastem seri Suzuki GSX-R terutama tipe 750cc sampai kini masih paling diminati. Apalagi model lama dengan desain lampu dobel bulat dan mesin besar. Model rangka yang spesifik, mesin ringan namun kuat dan begitu menonjol sangat mendukung aliran ini.

Memasuki tahun-tahun saat desain sportbike semakin manis dan canggih, maka tantangan pabrikan untuk menghasilkan model streetfighter pabrikan dengan basis mesin, rangka, dan body mirip-mirip semakin berkembang pula. Juga jadi tantangan para kastemiser untuk membangun motor naked yang lebih orisinal ketimbang yang tersedia di pasar saat ini. Persaingan model dan keahlian ini akan terus berlangsung dan masyarakat pencinta motor akan memiliki banyak pilihan. Tentu saja dengan cukup tabungan untuk menebusnya!